Status Perkembangan Kognitif Anak
Status Perkembangan Kognitif Anak, Peran Ayah dalam Pengembangannya, dan pengaruhnya pada psikologi anak.
Jean Piaget merumuskan tentang tahap perkembangan kemampuan kognitif pada anak. Menurutnya, kemampuan berpikir pada anak berubah untuk setiap tahap tumbuh kembang dan memiliki penekanan pada kemampuan tertentu.
Usia
Perilaku
Sensori Motor
0-2 tahun
Anak memersepsi dan bertindak
Tahap berefleks
0-1 bulan
Melatih refleks yang sudah ada, misalnya: menghisap
Mengulang tindakan. Misalnya:membuka dan menutup tangan
Tahap reaksi primer
1-4 bulan
Menggunakan dua penginderaan sekaligus. Misalnya:lihat dan dengar
Tahap reaksi Sekunder
4-8 bulan
Mengulang tindakan untuk melihat perubahan lingkungan. Misalnya: menendang mainan gantung untuk melihatnya bergerak menjauh
Tahap koordinasi
8-12 bulan
Memberikan respon untuk menyelesaikan masalah. Misalnya: memindahkan penutup untuk mengambil mainan
Tahap reaksi tertier
12-18 bulan
Tertarik pada karakter sebuah mainan untuk melihat bagimana mainan bisa berfungsi. Bayi sudah bisa meniru lebih akurat.
Awal berpikir
18-24 bulan
Anak mulai mengunakan bahasa dan simbol
Periode
Pre-opreational
2-7 tahun
Anak mulai menghadirkan obyek atau orang dengan menggunakan simbol (misalnya: bahasa)
Tahap pre-konseptual
2-4 tahun
Menghadirkan setiap pengalamannya secara mental dengan menggunakan bahasa, lebih imajinatif dalam bermain.
Tahap intuitif
4-7 tahun
Mulai merespon secara intuitif namun lebih menaruh perhatian pada tampilan sebuah obyek, seperti gelas yang lebih tinggi akan menyimpan air lebih banyak daripada gelas yang pendek
Berdasarkan status perkembangan kognitif anak seperti yang diuraikan di atas, Ayah dapat menyelami kemampuan seperti apa yang sedang berkembang pada anaknya di usia tertentu. Sehingga Ayah dapat menentukan permainan dan kegiatan seperti apa yang dapat merangsang perkembangan kemampuan berpikir anak agar kecerdasannya optimal.
Berdasarkan status perkembangan kognitif anak seperti yang diuraikan di atas, Ayah dapat menyelami kemampuan psikologi anak seperti apa yang sedang berkembang pada anaknya di usia tertentu. Sehingga Ayah dapat menentukan permainan dan kegiatan seperti apa yang dapat merangsang perkembangan psikologi anak dan kemampuan berpikir anak agar kecerdasannya optimal.
Mengenai Saya
- BUNDA
- Selamat datang dan terima kasih telah berkunjung ke bundabundaku. Berawal dari pengalaman mengurus anak dan suami tercinta kebetulan saya gemar membaca dan menulis' kata lain cari info dari Dunia Lain ” ( baca : Dunia maya ). Blog ini terispirasi dengan gemarnya suami saya mengotak ngatik komputer serta ingin berbagi ilmu kepada bunda muda. Tujuan utama lahirnya blog ini memang untuk ” belajar dan belajar ” tetapi terlepas dari itu saya ingin berbagi cerita kepada sesama blogger. Terlahir dengan nama farida yanti, 37 tahun silam. Semenjak lahir dan besar di bandung. putra - putra tercinta Resta arly rustandi dan Raditya farrel rustandi serta Usep rustandi sebagai Pelabuhan hatiku. buat bunda tercinta yang ingin bersilaturahmi dengan saya dapat menghubungi saya di faridayanti75@gmail.com. Salam Blogsphere.
Arsip Blog
-
▼
2012
(36)
-
▼
April
(14)
- Perlukah Air Tajin untuk Bayi?
- Apakah Tape Aman untuk Bayi?
- Piramida Makanan Untuk Bayi
- Berbagai Hal yang Bisa Menyebabkan Bayi Diare
- Penyebab Muntah dan Gumoh Pada Bayi
- Apa Yang Menyebabkan Bayi Kejang?
- Apa Ciri-Ciri Bayi Obesitas?
- Ciri-Ciri Bayi Cacingan
- Bagaimana Ciri-Ciri Bayi Kurang Gizi?
- Tinggi Dan Berat Badan Ideal Bayi
- Trauma Pada Anak
- Status Perkembangan Kognitif Anak
- Psikologi Anak dan Peran Ayah agar Anak Secerdas E...
- Anakpun bisa Mengalami Depresi
-
▼
April
(14)
0 komentar:
Posting Komentar