Perlukah Air Tajin untuk Bayi?

bayi minum tajinOrang tua dulu mungkin sering berkata, “Kalau bayi kurang kenyang atau diare, kasih air tajin saja”. Benarkah ungkapan tersebut? Sementara di masyarakat kita, tajin untuk bayi itu sudah biasa, bahkan masih banyak yang memberikan air tajin sebagai minuman bayi.

Inilah faktanya :

1. Bila ditinjau dari komposisi 4 SEHAT 5 SEMPURNA, air tajin hanyalah air rebusan beras dan tidak mengandung nutrisi lain selain karbohidrat. Jadi, bayi hanya akan bertambah gemuk, namun tidak berisi jika bayi minum tajin saja. Bahkan bayi beresiko mengalami obesitas, dan beresiko terserang penyakit degeneratif pada masa tuanya.

2. Kalau pada jaman dulu, bayi minum tajin sebagai pengganti susu bila ASI tidak ada. Namun, sekarang gantilah minuman bayi dengan susu sapi atau susu formula hingga bayi berusia 6 bulan. Setelah berusia 6 bulan, barulah organ pencernaan bayi siap menerima menu pendamping ASI/susu.

Jangankan air tajin, memberikan air putih kepada bayi yang belum berusia 6 bulan saja bisa merusak ginjalnya dan mengakibatkan gangguan kesehatan yang fatal.

3. Masa 5 tahun pertama kehidupan seorang anak merupakan saat-saat penting pertumbuhan otak yang mempengaruhi kecerdasannya. Itulah sebabnya, berikanlah nutrisi yang mendukung pertumbuhan fisik dan otaknya. Bila bayi yang sudah berusia di atas 6 bulan diberi minum air tajin, tambahkan vitamin atau nutrisi lainnya.

4. Bila bayi diare, jangan memberikan tajin untuk bayi, secara klinis air tajin tidak akan menghentikan diare. Untuk mengatasinya, terus berikan ASI atau minuman bayi berupa susu untuk mengganti cairan yang terbuang. Selain itu ASI juga mengandung elektrolit yang sangat dibutuhkan oleh bayi yang sedang mengalami dehidrasi akibat diare.

Sebagai pengganti air tajin, bagi bayi yang sudah memasuki usia 6 bulan, mulailah memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI), seperti bubur susu. Lakukan perlahan-lahan agar bayi terbiasa dengan tekstur makanan padat dan pencernaannya bisa menyesuaikan dengan tekstur makanan yang baru.

Apakah Tape Aman untuk Bayi?

tape untuk bayiPada dasarnya tape merupakan makanan yang memiliki kandungan alkohol. Bagi bayi yang masih berada di dalam kandungan, alkohol bisa menghambat pertumbuhan bayi. Oleh sebab itu, ibu hamil sebaiknya tidak makan tape. Tape tidak aman bagi bayi dalam kandungan.

Untuk bayi yang telah lahir, tape sebaiknya diberikan sebagai makanan bayi untuk usia 2 atau 3 tahun ke atas. Ragi tape terbilang keras untuk pencernaannya. Makanan bayi yang berupa tape ini memang umumnya disukai anak karena teksturnya yang empuk dan rasanya yang manis. Namun perhatikan untuk tidak terlalu banyak memberikan makanan bayi berupa tape meskipun sang anak sangat menyukainya. Selama tape diberikan dalam porsi yang sedikit maka tape aman untuk bayi.

Pengecualian pada bayi dengan pencernaan yang sangat sensitif. Biasanya setelah bayi makan tape, mukanya akan memerah dan muntah. Jika bayi mengalami hal ini dan terkena diare maka hentikan pemberian tape untuk bayi. Hal ini artinya sang bayi belum siap untuk menerima kandungan keras dalam tape.

Pemberian tape yang berlebihan bisa membuat pencernaan bayi sakit. Selain itu, bisa-bisa kandungan alkohol di dalamnya memabukkan bayi. Bayi menjadi mabuk bisa karena alkohol menjadi racun di tubuhnya dan hal ini tidaklah diinginkan karena bisa menghambat pertumbuhannya. Namun selama porsinya sedikit maka makanan tape aman. Takaran porsi yang aman untuk anak maksimal 30 gram saja sehari dan sebaiknya makannya tidak sekaligus 30 gram.

Jenis tape singkong diakui memiliki kandungan vitamin A dan dan karbohidrat. Untuk membuat makanan bayi dari tape, pilihlah tape singkong yang berwarna kuning. Tape ini memiliki kandungan vitamin A yang lebih banyak daripada tape yang berwarna putih. Tapi hati hati jika tape sudah terlalu tua yang berarti kadar alkoholnya terlalu tinggi. Oleh sebab itu, jika ingin memberikan tape untuk bayi, pilihlah yang tidak terlalu matang namun berwarna kuning.

Makanan bayi yang berupa tape mengandung berbagai macam bakteri baik. Oleh sebab itu, sering kali disebut sebagai sumber prebiotik. Selain itu, tape sebagai makanan bayi bermanfaat pula untuk memberikan kehangatan. Oleh sebab itu, camilan berbahan dasar tape cocok diberikan saat musim hujan atau cuaca dingin. Selain itu, tape bisa menjadi sumber tenaga untuk beraktivitas karena kandungan energinya yang hampir setara dengan nasi.

Piramida Makanan Untuk Bayi

piramida makanan bayiMenu makanan bayi sebaiknya dibuat berdasarkan piramida makanan bayi. Piramida makanan bayi berbentuk segitiga yang menggambarkan konsep makanan sehat dengan gizi seimbang. Seperti bentuk piramida, di bagian paling bawah merupakan porsi terbesar yang bisa dimakan bayi. Sedangkan bagian atas adalah makanan yang dibutuhkan bayi namun dalam porsi sedikit saja. Dengan menyusun menu makanan bayi sesuai piramida maka nutrisi untuk bayi dapat dengan mudah terpenuhi.

Di bagian paling bawah piramida makanan bayi adalah kelompok beras dan gandum. Dalam hal ini, orangtua bisa memberikan bubur nasi, sereal yang dimasak maupun roti. Supaya anak tidak bosan dengan makanan yang mengandung kabohidrat ini maka variasikan jenis makanan. Bisa juga dibuat pasta, beras merah, mie ataupun havermut. Orangtua perlu meningkatkan tekstur makanan kelompok gandum ini secara bertahap.

Di atas kelompok gandum terdapat kelompok nabati atau sayuran. Sayuran terbukti kaya nutrisi untuk bayi, pilihlah sayur yang berwarna hijau gelap. Sayuran seperti brokoli, bayam, wortel sangat baik untuk bayi. Sayuran biasanya diolah dengan dikukus dan dipotong kecil-kecil.

Piramida makanan bayi yang ketiga adalah jenis buah. Buah kaya akan vitamin dan mineral yang sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan nutrisi untuk bayi. Buah pisang, apel, pir, tomat sangat baik untuk bayi. Dalam menyajikan buah sebaiknya satu macam dulu. Buah dalam bentuk jus bisa diberikan kepada bayi tapi tetap lebih bagus potongan buah segar. Hindari buah kering atau buah yang ada dalam kaleng karena biasanya mengandung bahan pengawet.

Berikutnya adalah kelompok susu. Susu sapi segar atau susu bubuk full cream sebaiknya diberikan setelah anak berusia 1 tahun ke atas. Kelompok susu lainnya adalah keju dan yoghurt yang bisa diberikan pada bayi mulai usia 9 bulan.

Menu makanan bayi selanjutnya adalah jenis daging. Daging diperlukan oleh bayi karena mengandung banyak protein. Untuk bayi berikan daging yang dipotong kecil dan teksturnya empuk. Daging itu bisa daging sapi, ayam atau kelompok unggas dan ikan. Sebaiknya hindari pemberian daging yang dimasak dengan santan.

Piramida makanan bayi paling atas adalah jenis lemak, minyak dan gula. Bayi memang membutuhkan jenis makanan ini namun dalam porsi yang sedikit. Kelebihan lemak, minyak dan gula bisa menghambat pertumbuhan bayi dan bahkan menyebabkan obesitas. Sebaiknya bayi diberikan lemak tak jenuh karena lebih baik daripada lemak jenuh yang bisa meningkatkan kolesterol. Makanan yang mengandung lemak tak jenuh dan cocok untuk bayi seperti kacang, jagung dan zaitun.

Dengan memberikan makanan berdasarkan piramida makanan bayi, niscaya nutrisi untuk bayi akan tercukupi. Yang terpenting sebenarnya adalah menghindari makanan yang tidak baik untuk bayi. Seperti misalnya makanan yang terlalu manis atau asin, minuman ringan, es krim dan makanan instan. Memvariasikan menu makanan bayi sesuai piramida akan menjadi kebiasaan yang sehat untuk anak kelak. Sajikan makanan, susu, sayur, buah dan daging dengan porsi yang sesuai usia bayi setiap harinya.

Berbagai Hal yang Bisa Menyebabkan Bayi Diare

bayi diareDiare memang sering menyerang anak bayi dan tidak memandang usia. Usia bayi yang rentan terkena diare adalah 12 hingga 24 bulan. Bayi diare adalah hal yang wajar karena pencernaannya memang sedang beradaptasi dengan berbagai makanan dan minuman yang masuk. Oleh sebab itu, makanan dan minuman bisa menjadi salah satu penyebab diare. Makanan yang terlalu asam, terlalu manis atau asin bisa menyebabkan anak bayi terkena diare. Selain itu, bisa saja anak memang memiliki alergi terhadap makanan tertentu seperti telur dan ikan.

Penyebab bayi diare juga karena infeksi virus dan bakteri. Virus yang sering menjadi penyebab diare bernama Rotavirus. Biasanya Rotavirus menyerang anak bayi usia 6 bulan hingga 1 tahun. Sedangkan bakteri yang menyebabkan diare seperti vibrio cholera, salmonella dan sebagainya. Virus dan bakteri ini ditularkan bisa melalui udara, air atau makanan dan minuman.

Pemberian obat kimia dan obat antibiotik juga bisa menyebabkan diare. Antibiotik biasanya diberikan saat anak sedang dalam masa penyembuhan suatu penyakit. Antibiotik ini malahan bisa ikut membunuh bakteri baik yang hidup dalam pencernaan. Akibatnya terjadilah diare.

Penyebab bayi diare lainnya berkaitan dengan laktosa yang terkandung di dalam susu. Anak bayi yang mengonsumsi susu formula secara berlebihan bisa terkena diare. Bayi membutuhkan laktose yakni suatu enzim yang digunakan untuk mencerna laktosa. Jika bayi tidak bisa memproduksi enzim laktose dalam jumlah yang cukup maka bayi tidak bisa mentoleransi makanan yang mengandung laktosa dan kemudian mengalami diare.

Faktor lingkungan juga dapat menjadi penyebab bayi diare. Kondisi kamar bayi dan rumah harus bersih. Begitupula dengan kualitas dari air yang akan dikonsumsi bayi harus terjamin kebersihannya. Segala sesuatu yang dipegang dan bahkan yang akan masuk ke dalam mulut bayi tidak boleh kotor. Sebut saja botol susu bayi yang tidak bersih maka akan mudah tercemar oleh kuman dan berpotensi menyebabkan diare. Selain lingkungan, kekurangan gizi juga bisa menjadi faktor lainnya. Anak bayi yang kurang gizi akan mudah mengalami dehidrasi dan tidak mampu untuk melawan kuman penyakit diare.

Penyebab Muntah dan Gumoh Pada Bayi

bayi muntahPara Ibu muda yang baru menyusui, biasanya panik karena menemukan masalah bayi gumoh. Pada dasarnya semua itu lazim terjadi. Penyebab bayi gumoh adalah karena terlalu kuat menyedot ASI atau susu, sehingga tercampur dengan udara. Jadi ketika bayi bergerak cepat, tekanan dalam perutnya akan menjadi tinggi.

Bayi gumoh ini tidak terlalu berbahaya karena ketika bayi gumoh itu mengalir begitu saja dari mulutnya tanpa ada kontraksi dari perut bayi. Pada bayi gumoh ia mengeluarkan kurang dari 10cc ASI atau susu yang ia minum. Bayi gumoh biasanya terjadi pada minggu-minggu awal kelahiran bayi. Biasanya gumoh pada bayi akan berkurang seiring dengan pertumbuhan usianya.

Para orang tua biasanya menyamakan bayi gumoh dengan bayi muntah. Padahal ini merupakan hal yang berbeda. Pada bayi muntah biasanya terjadi kontraksi otot dari perut sehingga menyebabkan sakit pada bayi. Bayi muntah adalah pengeluaran isi lambung atau esophagus secara paksa melalui mulut. Para orang tua harus mewaspadai bayi muntah. Bayi muntah adalah salah satu gejala gangguan pencernaan pada bayi. Bahaya bila bayi muntah ASI atau susu yang sudah masuk ke lambung kemudian mengalir ke saluran pernafasan seperti paru-paru. Hal itu bisa menyebabkan rusaknya paru-paru bayi karena susu atau ASI yang terbawa dari lambung sudah tercampur dengan asam.

Penyebab bayi muntah yang sering ditemui adalah ibu menyusui bayi dengan posisi tidur. Seharusnya bayi disusui adalah keadaan tegak sedangkan sang ibu semi tegak, hal ini dapat melancarkan ASI atau susu yang masuk ke tubuh bayi dan langsung ke saluran pencernaannya. Sendawakan bayi sebelum pindah ke puting susu yang lain. Jika bayi menyusu lewat botol susu, pastikan agar lubang pada botol susu bayi pas ukurannya tidak terlalu besar atau kecil. Penyebab bayi muntah lainnya adalah alergi susu formula. Pastikan bayi tidak alergi pada susu formulanya. Hal ini dapat dikonsultasikan pada dokter anak terlebih dahulu sebelum memberikan susu formula kepada bayi.

Penyebab bayi muntah lainnya adalah stenosis pylorus ini adalah salah satu kelainan bedah anak. Hal ini sangat jarang terjadi namun para orang tua harus mewaspadainya dengan memahami tanda-tanda anak yang terkena penyakit ini. Tanda dari penyakit ini adalah bayi muntah dengan kuat dan terus menerus sehingga mengalami penurunan berat badan. Bayi sering terkena dehidrasi. Mulut bayi kering, keriput pada kulit, mata kering, dan perut membengkak. Segera periksakan bayi jika menemukan tanda-tanda seperti itu.

Apa Yang Menyebabkan Bayi Kejang?

bayi kejangTak jarang bayi Indonesia mengalami kejang dan hal ini sangat mengkhawatirkan bagi para orangtua. Sebenarnya apa yang menjadi penyebab bayi kejang? Kejang demam atau kejang yang disertai demam biasanya terjadi karena bayi memang mengalami suatu penyakit. Contohnya, bayi terkena infeksi pada saluran pencernaannya yang menyebabkan dia demam dan kemudian kejang. Penyakit lainnya yang bisa menyebabkan kejang pada bayi adalah penyakit radang telinga, infeksi pada paru dan infeksi lainnya.

Penyakit diabetes mellitus yang diderita oleh ibu bisa juga menjadi penyebab bayi kejang. Ibu yang terkena penyakit kencing manis ini bisa menyebabkan bayi mengalami kekurangan kadar gula darah. Selain itu, bayi yang pada saat lahir memiliki berat badan lebih dari 4 kg memiliki resiko terkena kejang hingga hari ke-28 dia dilahirkan. Kejang yang timbul karena dua hal di atas biasanya tidak disertai demam.

Kejang yang tidak disertai demam biasanya juga terjadi karena kelainan di otak. Penyakit yang mengganggu fungsi otak bayi bisa membangkitkan kejang. Misalnya perdarahan, tumor dan radang yang terjadi di otak. Dalam hal ini kejang berkaitan dengan otak karena di dalam otak terdapat pusat syaraf tubuh.

Kondisi pada saat hamil juga bisa menyebabkan kejang pada bayi jika ibu terinfeksi salah satu dari virus TORCH. Selain itu, proses kelahiran juga bisa mempengaruhi kejang pada bayi Indonesia. Seperti misalnya pada saat menjelang kelahiran, bayi mengalami infeksi atau cedera. Demikian pula dengan proses kelahiran yang sulit dan bayi yang lahir kuning. Hal-hal ini membuat asupan oksigen ke otak berkurang sehingga bayi mengalami kejang.

Kejang pada bayi juga bisa disebabkan karena bayi memang menderita penyakit epilepsi. Biasanya kejang karena epilepsi lama. Penyebab lain seperti terjadinya gangguan pada peredaran darah dan gangguan metabolisme. Demikian pula karena keracunan makanan, alergi terhadap sesuatu serta cacat bawaan bisa membuat bayi kejang.

Memang ada banyak kemungkinan yang bisa menyebabkan bayi kejang. Bisa juga karena bayi demam. Tingginya suhu tubuh bayi bisa menyebabkan dia menjadi kejang. Sebaiknya bila anak pernah mengalami kejang, konsultasikan ke dokter untuk mengetahui penyebab pastinya.

Apa Ciri-Ciri Bayi Obesitas?

Kegemukan pada bayiKegemukan pada bayi bisa-bisa menjadi pertanda bahwa bayi mengalami obesitas. Jika orangtua bayi keduanya gemuk maka kemungkinan 80% anak akan ikut gemuk sedangkan jika salah satu saja dari orangtuanya gemuk maka kemungkinan 40% anak menjadi gemuk. Oleh sebab itu, orangtua yang merasa diri gemuk perlu mewaspadai kemungkinan kegemukan diturunkan pada bayi mereka.

Ciri obesitas yang mudah dilihat adalah dari ciri fisik bayi tersebut. Jika bayi nampak gemuk dan besar maka periksalah berat badan bayi untuk meyakinkan apakah dia obesitas atau tidak. Berat bayi yang berada di atas rata-rata berat normal untuk usianya menandakan gejala obesitas. Selain itu, index massa tubuh bayi bisa dihitung untuk lebih meyakinkan lagi. Index massa tubuh sama dengan berat badan bayi (kg) dibagi {tinggi badan bayi (cm)/100) x 2}. Jika nilainya sama dengan atau lebih dari 0,95 maka bayi mengalami obesitas. Ciri obesitas juga dapat diketahui dengan perbandingan antara berat badan bayi dengan berat badan ideal yang seharusnya. Jika nilai perbandingannya sama dengan atau lebih dari 120% maka bayi positif terkena obesitas. Dan lagi, jika berat bayi naik secara berlebihan selama 1 hingga 3 bulan dan kenaikannya di atas rata-rata kenaikan berat bayi maka bisa saja bayi terkena obesitas.

Tidak hanya dari pengukuran berat badan, ciri obesitas bisa dilihat dari bentuk fisik yang lebih spesifik. Kegemukan pada bayi ditandai dengan adanya banyak lipatan pada tubuhnya terutama di bagian dagu. Pipi bayi tampak tembam dan lehernya pendek. Tubuh bayi terlihat tidak proporsional karena tinggi badan tidak senormal tinggi badan ideal seusianya.

Pada bayi laki-laki, ciri obesitas terlihat dari pembesaran payudara di dadanya. Selain itu, bayi laki-laki ini justru memiliki alat kelamin yang kecil. Hal ini disebabkan karena jaringan lemak di daerah alat kelaminnya menumpuk dan menghambat perkembangan alat kelaminnya.

Kegemukan pada bayi bisa juga dikenali dari pola makan dan pola hidup yang dialami oleh bayi. Misalnya jika bayi memang jarang bergerak atau kurang melakukan kegiatan dan aktivitas. Pola makan bayi yang berlebihan serta tidak bergizi. Jika hal ini terjadi maka orangtua harus mewaspadai obesitas pada bayi mereka.

Ciri-Ciri Bayi Cacingan

ciri bayi cacinganCacingan merupakan penyakit yang sering menimpa bayi dan balita. Cacingan terjadi karena terinfeksinya tubuh bayi oleh cacing parasit, cacing parasit tersebut diantaranya adalah cacing kremi, cacing pita, cacing gelang dan cacing tambang. Cacing pada bayi masuk ke dalam tubuh bayi melalui makanan ataupun pori-pori tubuh bayi. Lingkungan yang tidak higienis dan kurangnya memperhatikan kebersihan menjadi faktor terbesar terjangkitnya cacingan pada bayi.

Gejala dan ciri bayi cacingan sebenarnya sangatlah jelas, hal tersebut dapat diketahui dari keadaan tubuh bayi yang tampak terlihat seperti bayi kurang gizi. Ciri bayi cacingan diantaranya:

Bayi akan tampak lesu, lemah, lemas dan terlihat pucat. Hal tersebut dikarenakan cacing pada bayi yang bersifat parasit menghisap darah yang ada pada pembuluh darah bayi.
Bayi rewel dan sering terlihat tidak nyaman. Kemungkinan besar penyebab ketidaknyamanan bayi adalah dubur bayi yang gatal. Dubur yang gatal merupakan salah satu gejala cacingan.
Ciri bayi cacingan yang sangat khas adalah perut buncit tetapi badannya kurus. Hal tersebut sering menjadikan bayi terlihat seperti bayi kurang gizi.
Batuk berkepanjangan. Hal ini dapat terjadi apabila cacing pada bayi telah menginfeksi paru-paru bayi, sehingga mengganggu sistem pernafasan bayi.
Gangguan lambung, seperti diare, perut kembung dan susah buang air besar. Hal tersebut terjadi karena cacing pada bayi telah mengganggu metabolisme pencernaan bayi.

Apabila ibu melihat pada buah hatinya ada gejala atau ciri bayi cacingan seperti ulasan di atas, maka sebaiknya ibu segera periksakan bayi ke dokter anak. Agar bayi dapat tertangani dengan baik oleh medis. Penanganan yang sering dilakukan dokter untuk mengatasi cacingan adalah dengan pemberian obat sirup anak anti cacingan. Janganlah ibu menyepelekan cacingan karena infeksi cacing pada bayi yang dibiarkan akan terus meluas pada tubuh bayi, hal tersebut dapat menyebabkan kematian pada bayi.

Pencegahan cacingan dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri dengan pola hidup sehat, menjaga kebersihan tubuh, dan menjaga sanitasi lingkungan. Selain itu asupan nutrisi untuk bayi juga perlu diperhatikan seorang ibu, karena bayi kurang gizi sangat rentan terkena cacingan.


Bagaimana Ciri-Ciri Bayi Kurang Gizi?

Bayi kurang giziBayi kurang gizi tentu menjadi hal yang sangat memprihatinkan karena seharusnya usia bayi merupakan masa yang penting untuk bertumbuh dan berkembang. Bayi kurang gizi akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan fisik, otak dan juga psikologisnya. Oleh sebab itu, mulai kenali dan pelajari ciri-ciri bayi yang kurang gizi.

Kurangnya gizi pada bayi awalnya ditandai dengan fisik bayi yang terlihat kurus. Bayi kurus memiliki berat badan di bawah rata-rata pada usia yang seharusnya. Bayi kurang gizi mengalami kesulitan atau bahkan tidak mengalami kenaikan berat badan selama 3 bulan berturut-turut. Sebenarnya tidak hanya berat badan saja yang menjadi indikator utama kekurangan gizi pada bayi. Ukuran tinggi badan, lingkar lengan dan lingkar kepala bisa menjadi indikator pelengkap.

Bayi yang mengalami kekurangan gizi juga mudah terkena penyakit. Oleh sebab itu, jika bayi sering sekali sakit seperti diare, demam, anemia dan penyakit lainnya maka kemungkinan bayi kurang gizi. Selain itu, bayi yang mengalami kekurangan gizi umumnya memiliki mata yang cekung. Rambut bayi tipis, mudah untuk dicabut dan umumnya berwarna kemerahan. Secara psikologis, bayi yang kurang gizi cenderung menjadi pendiam dan tidak aktif.

Kekurangan gizi pada bayi Indonesia umumnya karena kekurangan energi protein. Ciri-ciri bayi yang mengalami kekurangan energi atau kalori (sering disebut dengan marasmus) antara lain bayi sangat kurus, bagian pantatnya keriput dan bagian perutnya cekung. Selain itu, kulit di tubuhnya kering dan keriput. Bayi kurang gizi ini mudah sekali rewel.

Sedangkan ciri-ciri bayi yang kekurangan protein atau disebut kwashiorkor antara lain bayi malahan mengalami kebengkakan di tubuhnya. Bagian utama yang terlihat bengkak adalah kaki dan punggung. Sementara ototnya mengalami pengecilan yang bisa terlihat saat sedang duduk atau berdiri. Wajah bayi kurang gizi ini bulat seperti bulan purnama dan tampak keriput. Organ penglihatan yakni matanya tampak sayu. Selain itu di kulitnya muncul bercak yang berwarna merah muda dan kelamaan menjadi kehitaman. Sama seperti bayi kurang gizi lainnya, bayi mudah sekali rewel dan sering menangis

Tinggi Dan Berat Badan Ideal Bayi

Untuk mengetahui berat badan dan ukuran tinggi bayi yang ideal, masing-masing wilayah punya standar yang berbeda-beda. Bayi yang berasal wilayah Asia pada umumnya punya bentuk badan yang lebih kecil jika dibandingkan dengan bayi yang berasal dari Eropa, maka standarnya juga tidak seberat dan setinggi bayi yang berasal dari wilayah itu.

Sesuai dengan ukuran standar dari Departemen Kesehatan Indonesia, berat badan untuk usia bayi yang masih dibawah tiga bulan adalah antara 3,4 hingga 5,7 kilogram. Sedangkan untuk tinggi badan bayi yang ideal adalah sekitar 40,5 hingga 60 sentimeter. Kemudian ketika usia bayi menginjak umur empat sampai enam bulan, maka berat badan bayi yang ideal adalah 5 sampai 7,4 kilogram. Untuk ukuran ideal tinggi badannya sekitar 62,5 sampai 66 sentimeter.

Setelah usia bayi masuk pada umur tujuh sampai sembilan bulan, berat badan bayi naik menjadi sekitar 8 sampai 8,9 kilogram. Demikian pula dengan tinggi badan bayi yang juga mengalami pertambahan menjadi 67,5 sampai 70, 5 sentimeter. Sedangkan bayi yang usianya antara sepuluh bulan sampai dengan satu tahun berat idealnya adalah antara 9,3 dan 9,9 kilogram. Adapun tinggi badannya mencapai ukuran antara 72 sampai 74,5 sentimeter. Dan semakin bertambah usia bayi, maka berat badan dan ukuran tinggi badannya juga terus bertambah.

Namun demikian, ukuran ideal berat badan bayi dan tinggi badan bayi tersebut tidak bersifat mutlak, karena ada beberapa faktor yang ikut mempengaruhi pertumbuhan ukuran berat dan tinggi badan bayi. Salah satu faktor tersebut adalah kondisi dari kedua orang tua bayi. Jika mereka punya ukuran badan yang lebih besar dan tinggi, maka ada kemungkinan berat badan bayi juga lebih banyak dibanding dengan bayi yang orang tuannya lebih kurus. Demikian pula jika bapak dan ibu bayi punya badan yang lebih jangkung, maka tinggi badan bayi juga bisa lebih panjang dibanding dengan bayi yang lain.

Selain itu faktor gizi dan makanan yang sehat juga punya pengaruh terhadap pertumbuhan berat badan bayi dan ukuran ketinggiannya. Makin bagus pasokan gizi yang masuk, maka berat dan tinggi badan bayi juga bisa makin bagus dan ideal.

Trauma Pada Anak

Anak biang masalah? Jangan terburu-buru menyudutkan sebagai anak tak berguna. Ayah dan Ibu lebih baik melakukan koreksi diri karena siapa tahu akar masalah berasal dari anda.

Anak tidak dilahirkan untuk jadi “biang kerok” karena lingkungan-lah yang membentuk pribadi seperti itu.

Situasi emosi anak semasa kecil sangat berkiblat dari sikap ayah dan ibu. Anak yang hidup di tengah orangtua yang tidak harmonis, hampir sebagian besar, tumbuh menjadi anak bandel.

Walhasil anak akan mencari berbagai cara untuk keluar dari ketidakharmonisan di dalam rumah.

Bila Ayah dan Ibu cepat sadar kalau anak jadi bandel karena situasi rumah, jangan putus asa untuk merangkul anak lagi.

Ajak anak bicara dari hati ke hati. Berilah penjelasan bahwa Ayah dan Ibu kerap bertengkar bukan berarti keluarga akan berpisah, tetapi lebih kepada untuk menyamakan pendapat.

Di luar menghadapi masalah itu, segeralah perbaiki komunikasi antara ayah dan ibu sehingga kuantitas pertengkaran bisa dikurangi.

Masalah menjadi rumit di saat anak semakin tak bisa dikendalikan sementara orangtua bukan berdamai malah semakin sering ribut.

Anak akhirnya dikhawatirkan jadi trauma. Dia bingung memilih antara yang sikap benar atau salah. Apalagi jika Ayah maupun Ibu saling menyalahkan atas kenakalan anak. Secara psikologis, anak akan makin tertekan.

Kalau sudah begitu perlu bantuan psikolog untuk menolong anak keluar dari traumanya.

Status Perkembangan Kognitif Anak

Status Perkembangan Kognitif Anak, Peran Ayah dalam Pengembangannya, dan pengaruhnya pada psikologi anak.

Jean Piaget merumuskan tentang tahap perkembangan kemampuan kognitif pada anak. Menurutnya, kemampuan berpikir pada anak berubah untuk setiap tahap tumbuh kembang dan memiliki penekanan pada kemampuan tertentu.




Usia


Perilaku

Sensori Motor


0-2 tahun


Anak memersepsi dan bertindak

Tahap berefleks


0-1 bulan


Melatih refleks yang sudah ada, misalnya: menghisap

Mengulang tindakan. Misalnya:membuka dan menutup tangan

Tahap reaksi primer


1-4 bulan


Menggunakan dua penginderaan sekaligus. Misalnya:lihat dan dengar

Tahap reaksi Sekunder


4-8 bulan


Mengulang tindakan untuk melihat perubahan lingkungan. Misalnya: menendang mainan gantung untuk melihatnya bergerak menjauh

Tahap koordinasi


8-12 bulan


Memberikan respon untuk menyelesaikan masalah. Misalnya: memindahkan penutup untuk mengambil mainan

Tahap reaksi tertier


12-18 bulan


Tertarik pada karakter sebuah mainan untuk melihat bagimana mainan bisa berfungsi. Bayi sudah bisa meniru lebih akurat.

Awal berpikir


18-24 bulan


Anak mulai mengunakan bahasa dan simbol

Periode
Pre-opreational


2-7 tahun


Anak mulai menghadirkan obyek atau orang dengan menggunakan simbol (misalnya: bahasa)

Tahap pre-konseptual


2-4 tahun


Menghadirkan setiap pengalamannya secara mental dengan menggunakan bahasa, lebih imajinatif dalam bermain.

Tahap intuitif


4-7 tahun


Mulai merespon secara intuitif namun lebih menaruh perhatian pada tampilan sebuah obyek, seperti gelas yang lebih tinggi akan menyimpan air lebih banyak daripada gelas yang pendek











Berdasarkan status perkembangan kognitif anak seperti yang diuraikan di atas, Ayah dapat menyelami kemampuan seperti apa yang sedang berkembang pada anaknya di usia tertentu. Sehingga Ayah dapat menentukan permainan dan kegiatan seperti apa yang dapat merangsang perkembangan kemampuan berpikir anak agar kecerdasannya optimal.

Berdasarkan status perkembangan kognitif anak seperti yang diuraikan di atas, Ayah dapat menyelami kemampuan psikologi anak seperti apa yang sedang berkembang pada anaknya di usia tertentu. Sehingga Ayah dapat menentukan permainan dan kegiatan seperti apa yang dapat merangsang perkembangan psikologi anak dan kemampuan berpikir anak agar kecerdasannya optimal.

Psikologi Anak dan Peran Ayah agar Anak Secerdas Einstein

Setiap orangtua memiliki peranan yang besar bagi anak terutama bagi psikologi anak. Selama ini yang diketahui orangtua pada umumnya adalah peran mereka sebatas membesarkan dan melindungi anak agar kelak menjadi individu yang mandiri dan kompeten. Namun seperti apa proses membesarkan anak terutama perkembangan psikologi anak, kerap menjadi tanda tanya.

Maklum, setiap orangtua membawa sejumlah kualitas-kualitas pribadi dan berbagai kebutuhan yang kompleks dalam peranannya sebagai orangtua dalam membangun psikologi anak. Sama halnya seperti anak, orangtua juga memiliki jenis kelamin dan temperamen yang berbeda, sehingga turut memberikan cara-cara yang berbeda dalam pengasuhan yang secara tidak langsung berpengaruh pada psikologi anak.

Hal lain yang mempengaruhi psikologi anak, orangtua turut membawa pengalaman masa lalunya terdahulu saat diasuh oleh orangtuanya di masa kecil dan sejumlah nilai-nilai budaya yang membentuk apa yang mereka lakukan saat ini. Selain itu, orangtua juga memiliki pola-pola kehidupan sosial yang dapat mempengaruhi psikologi anak seperti, hubungan bersama pasangan, keluarga besar, dan dunia kerja.

Oleh karena itu, orangtua perlu melakukan sejumlah penyesuaian agar sejumlah kualitas-kualitas pribadi yang mereka bawa ke dalam pengasuhan anak, mampu memenuhi sejumlah kebutuhan-kebutuhan psikologi anak. Dengan berkembangnya psikologi anak, akan terpenuhi berbagai tuntutan perkembangannya, baik secara fisik dan motorik, kognitif alias kemampuan berpikir dan kecerdasan, kebutuhan emosi dan sosial, hingga kebutuhan akan berbagai nilai dan norma.

Peran Ayah dan Ibu yang berbeda dalam pengasuhan pengaruhi psikologi anak?

Berbicara tentang psikologi anak peran jenis kelamin turut memengaruhi pola pengasuhan. Pertanyaannya kemudian adalah, apakah Ayah dan Ibu memiliki peran-peran yang berbeda dalam pengasuhan dalam kaitannya dengan perkembangan psikologi anak?

Secara umum, Ayah dan Ibu memilki peran yang sama dalam pengasuhan dan psikologi anak seperti yang sudah dibahas sebelumnya, dalam subjudul ”peran orangtua”. Namun ada sedikit perbedaan sentuhan dari apa yang ditampilkan oleh Ayah dan Ibu bagi perkembangan psikologi anak lebih lanjut.

Peran Ayah Bagi Psikologi Anak


Peran Ibu Bagi Psikologi Anak

Psikologi anak tumbuh ditandai dengan timbulnya perasaan percaya diri dan kompeten pada anak melalui kegiatan bermain yang lebih keras dan melibatkan fisik baik di dalam maupun di luar ruang.


Psikologi anak tumbuh ditandai dengan timbulnya perasaan mencintai dan mengasihi pada anak melalui interaksi yang jauh lebih melibatkan sentuhan fisik dan kasih sayang.

Psikologi anak ditumbuhkan dengan menumbuhkan kebutuhan akan hasrat berprestasi pada anak melalui kegiatan mengenalkan anak tentang berbagai jenis pekerjaan dan berbagai kisah tentang cita-cita.


Psikologi anak ditumbuhkan dengan menumbuhkan kemampuan berbahasa pada anak melalui kegiatan-kegiatan bercerita dan mendongeng, serta melalui kegiatan yang lebih intim, yakni berbicara pada anak.

Mengajarkan tentang peran jenis kelamin laki-laki, tentang bagaimana harus bertindak sebagai laki-laki, dan apa yang diharapkan oleh lingkungan sosial dari laki-laki untuk perkembangan psikologi anak.


Mengajarkan tentang peran jenis kelamin perempuan, tentang bagaimana harus bertindak sebagai perempuan, dan apa yang diharapkan oleh lingkungan sosial dari seorang perempuan untuk perkembangan psikologi anak.
Psikologi anak: Perubahan Peran Orangtua dalam Proses Pengasuhan
Peran orangtua dalam pengasuhan dan psikologi anak kerap mengalami perubahan seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan psikologi anak. Itulah sebabnya, orangtua diharapkan mampu memahami tugas-tugas perkembangan psikologi anak dalam setiap tahap tumbuh kembangnya,

Untuk menciptakan kondisi psikologi anak yang cerdas, orangtua terlebih dahulu harus memahami apa yang dimaksud dengan kecerdasan dan kemudian memahami perkembangan kognitif pada anak. Sehingga orangtua, khususnya Ayah, juga dapat diharapkan menjadi fasilitator perkembangan psikologi anak. Menurut pakar psikologi anak perkembangan terkenal asal Swiss, Jean Piaget, dalam psikologi anak, si kecil perlu melakukan aksi tertentu atas lingkungannya untuk dapat mengembangkan cara pandang yang kompleks dan cerdas atas setiap pengalamannya sehingga psikologi anak semakin bertumbuh dengan baik. Sudah menjadi tugas orangtua untuk memberi anak pengalaman yang dIbutuhkannya agar mereka bisa mengembangkan kecerdasan, terutama perkembangan psikologi anak.

Anak Cerdas seperti Einstein; Penerapan dalam psikologi anak

Hingga saat ini, sulit untuk menguraikan apa yang dimaksud dengan kecerdasan karena termnya begitu kompleks. Kecerdasan tak sebatas hanya kecerdasan di sekolah yang terukur dari kemampuan anak dalam belajar membaca, berhitung, atau menggambar. Lebih dari itu. Kecerdasan adalah kemampuan berpikir pada tingkatan yang lebih tinggi, yang mencakup; pembentukan konsep, pemecahan masalah, kreativitas, memori, persepsi, dan masih banyak lagi.

Ada sejumlah kemampuan kognitif atau kemampuan berpikir yang menggambarkan kecerdasan psikologi anak, antara lain: kemampuan untuk mengelompokkan pola, kemampuan memodifikasi perilaku agar lebih adaptif, kemampuan melakukan penalaran deduktif, kemampuan melakukan penalaran induktif, kemampuan mengembangkan konsep, dan kemampuan untuk memahami atau melihat keterkaitan pada sejumlah informasi. Semuanya ini sangat berguna untuk membangun psikologi anak yang semakin baik sesuai tumbuh kembangnya.

Dalam perkembangan psikologi anak, salah satu kemampuan yang sangat dikenal luas oleh orangtua adalah kemampuan melakukan penalaran berpikir secara matematis, seperti yang dimiliki oleh Albert Einstein. Kecerdasan psikologi anak pada area ini dipercaya dapat mewakili kecerdasan psikologi anak pada area yang lain. Mengembangkan kecerdasan psikologi anak dalam melakukan kemampuan berpkir logis akan meningkatkan kecerdasan psikologi anak secara umum, meski sesungguhnya orangtua dapat mengembangkan berbagai kemampuan logika berpikir lain yang ada anak, seperti logika berpikir dalam menganalisis masalah dalam sebuah cerita, dalam sebuah gambar atau balok, dalam sebuah gerakan tari atau senam, dalam sebuah irama lagu, dan masih banyak lagi.

Kecerdasan psikologi anak merupakan kemampuan berpikir yang lebih advance. Untuk dapat meningkatkan kecerdasan psikologi anak, Ayah pun perlu turut belajar memahami tahap perkembangan psikologi anak dan kemampuan berpikir pada setiap tahap usia anak.

Anakpun bisa Mengalami Depresi

Depresi tidak saja menghinggapi orang dewasa, anak-anakpun dapat mengalaminya.

Depresi adalah gangguan kesehatan yang serius yang dapat dialami oleh semua usia. Depresi membuat perasaan sedih, mood yang terganggu dan hilang ketertarikan pada semua aktivitas. Selain itu depresi juga merupakan bentuk gangguan mental yang berpengaruh pada tubuh, pikiran dna tindakan.

Depresi dapat menimbulkan keluhan seperti sakit kepala, nyeri peut, nafsu makan berkurang,

Anak yang mengalami depresi memiliki cara berbeda untuk melampiaskan perasaannya. Anak yang mengalami depresi cenderung sering marah-marah, merasa putus asa, merasa tidak berguna, merasa besalah, kurang tertarik dengan aktivitas sehari-hari, hilang semangat, sulit berkonsentrasi dan mengalami gangguan tidur.

Faktor penyebab depresi

Anak-anak yang mengalami kesulitan dalam bersosialisasi dan kesulitan dalam mengikuti pelajaran di sekolah lebih rentan mengalami depresi.
Mengalami kehilangan orang tua ( meninggal, bercerai, dll )
Berpindah tempat

Menurut American Academy of Child & Adolescent Psychiatry dan National of Mental Health anak-anak yang beresiko depresi adalah

Anak-anak yang stres, terganggu konsetrasinya, kemampuan belajarnya rendah.
Remaja putri lebih beresiko depresi daripada remaja putra.
Anak yang depresi cenderung memilki riwayat keluarga yang mengalami depresi.
Depresi ketika masa anak-anak memungkinkan anak mengalami depresi ketika dewasa.
Depresi pada anak-anak dapat meningkatkan resiko bunuh diri.

Cara mengatasi depresi pada anak-anak

Bila orang tua menemukan gejala depresi pada anak, ada beberapa hal yang dapat dilakukan :

Catat sudah berapa lama anak menunjukkan gejala depresi, berapa kali gejala ini nampak dan seberapa besar penderitaanyang dialami oleh anak karena halini.
Cari penyebabnya
Adakan pendekatan pada anak dengan penuh kasih sayang
Konsultasikan dengan psikolog anak

Mengenai Saya

Foto saya
Selamat datang dan terima kasih telah berkunjung ke bundabundaku. Berawal dari pengalaman mengurus anak dan suami tercinta kebetulan saya gemar membaca dan menulis' kata lain cari info dari Dunia Lain ” ( baca : Dunia maya ). Blog ini terispirasi dengan gemarnya suami saya mengotak ngatik komputer serta ingin berbagi ilmu kepada bunda muda. Tujuan utama lahirnya blog ini memang untuk ” belajar dan belajar ” tetapi terlepas dari itu saya ingin berbagi cerita kepada sesama blogger. Terlahir dengan nama farida yanti, 37 tahun silam. Semenjak lahir dan besar di bandung. putra - putra tercinta Resta arly rustandi dan Raditya farrel rustandi serta Usep rustandi sebagai Pelabuhan hatiku. buat bunda tercinta yang ingin bersilaturahmi dengan saya dapat menghubungi saya di faridayanti75@gmail.com. Salam Blogsphere.
Diberdayakan oleh Blogger.